Selasa, 29 Desember 2015

Kembali atau Mati

Gengsi dan Impian
Keputusan Terbesar dalam Hidupku

Mendengar banyaknya isu tentang gue, semenjak gue menghilang awal tahun ini sampai sekarang, akhirnya gue angkat bicara. Sebenernya udah niat dari dulu bikin tulisan ini, tapi ga kesampaian karena kesibukan sekarang.

Oke, here we go~

Mereka bilang aku ga mampu, mereka bilang aku di-DO, mereka bilang---I'm suck of this
Berawal dari hilangnya gue di awal Maret tahun ini, iya gue konfirmasi kalo gue pulang ke daerah asal. Gue pulang dan ga ngelanjuti kuliah semester dua di kampus Ganesha.

Gue memutuskan ini ga cuma hasil mikir sesaat. Gue udah mempertimbangkan ini sejak diterimanya gue di kampus gajah ini. Kenapa gue memilih untuk keluar dari kampus impian sebagian besar orang ini? Kenapa gue akhirnya pulang dan ga ngelanjuti kuliah?

Jawabannya, gue dibutakan oleh ITB. Gue dibutakan dan rela mengorbankan passion gue sebenarnya. Di benak gue selama SMA ini cuma 'gue harus kuliah di ITB, gimanapun caranya'. Jurusan apapun itu yang penting kuliah di kampus Ganesha. Saat itu gue ngerasa minder kalo milih jurusan-jurusan sulit seperti STEI, FTSL, atau FTTM. Akhirnya jatuhlah pilihan kepada jurusan 'itu' hanya karena kakak kelas lulus tahun lalu di jurusan sama. Hal ini membuat saya semakin punya motivasi untuk memilih jurusan 'ini'. Sampailah waktunya pemilihan SNMPTN dan saya dinyatakan lulus di jurusan tersebut. 

Memang benar apa kata orang, saat elo berhasil mendapatkan yang lo inginkan, saat itu juga lo ga merhagainya. Terlebih lagi jika keinginan itu hanyalah sebuah rasa penasaran. Saat itu gue bener-bener ngerasa galau apakah gue udah di tempat yang benar atau tidak. Gue bertahan dengan bermodalkan keyakinan 'gue kuliah di itb, gue bakal sukses kok'

Keyakinan itu lama-kelamaan luntur seiring keponya gue dengan passion gue sebenarnya. Gue ga fokus kuliah, tiap hari telat mulu masuk. Lucky nya dosen-dosen itu ga peduli mahasiswanya telat atau gak. Gue belajar cuma saat UTS dan UAS. Tapi syukur Tuhan masih sayang sama gue dan dikasi nilai ga buruk-buruk amet dan bisa pulang dgn tenang. Selama liburan semester satu gue kembali galau dan punya keinginan untuk lapor ke ortu kalo gue mau berhenti aja kuliah di jurusan gue sekarang dan nyoba lagi sbmptn.

FYI, gue saat lulus SNMPTN, punya niat banget ikut SBMPTN untuk ngambil jurusan yang sebenernya gue pengen, tapi gue takut sekolah gue diblacklist. Apalagi ternyata di tahun gue, CUMA GUE yang lulus undangan di ITB. Gimana gak jadi beban buat gue. Ya akhirnya gue mikir yaudah jalani aja dgn keyakinan yang gue bilang tadi. Singkat cerita gue tetep kekeuh juga lanjut kuliah di semester dua dgn keyakinan -lagi- seperti yang gue bilang sebelumnya. 

Gue tau passion di jurusan gue ini bagus kok. Kakak-kakak tingkat jg ada yg nyemangati. Tapi tetep aja gue ngerasa ga klik dan beban setiap hari. Gue ga kebayang kalo empat tahun ke depan bakal kayak gini terus atau bahkan lebih parah (fyi gue udah di semester dua dan masih aja galau).

Gue MAMPU dan gue GA DI DROP OUT dari kampus gue. Gue kapitalin supaya elo-elo yg baca pada tau. Memang gue akui kuliah di ITB itu butuh effort yg besar supaya dpt survive dan berhasil. Dan gue alhamdulillah berhasil lewati itu satu semester dgn 'kemalas-malasan' gue, dengan 'keogah-ogahan gue'. Gue ogah, gue males, tapi gue tetep lulus dan bs lanjut. Padahal byk temen gue yg di bawah gue. Gue syukuri itu. Gue syukuri nilai gue dan nikmat yg diberi Tuhan.

Tapi tetap, GUE TERBEBANI. GUE GALAU. GUE CAPE dengan segala pikiran-pikiran jelek ini. Gue cape galau mulu setengah tahun lebih ini. Gue pengen kuliah di jurusan yang gue cintai. Gue baru sadar kalo kuliah itu bukan sekadar kampus doang yang bagus, tapi jurusannya jg kita cintai. GUE BARU SADAR.  nyesel itu ada, tapi mau gimana lagi, gue udah terlanjur kuliah di jurusan ini. Dan gue galau harus ngapain. Lanjut terus atau putar haluan?

Gue masih awal. Gue masih muda dan banyak kesempatan. Ini terus aja ngehantui gue selama dua semester ini. Gue akhirnya memutuskan untuk nyoba lagi tahun depan di jurusan yang gue sukai. Tapi tugas-tugas kuliah ini buat gue ga pernah bisa fokus belajar untuk SBMPTN dan hanya buat gue ngejauh dari peluang kelulusan SBMPTN tersebut. Akhirnya gue konsultasi ke teman, kating, dan orangtua. Mereka setuju kalo gue balik aja ke daerah asal daripada ngehabisin uang banyak-banyak di kota rantauan ini.

Dan gue akhirnya hilang semenjak awal semester dua. Gue niat cuti tapi ga bisa karena udah terlanjur masuk kegiatan belajar-mengajar. Gue akhirnya putusin untuk pulang aja tanpa peduliin sisa perkuliahan gue. Gue bukannya ga mampu untuk ngelanjutinnya, gue cuma ngerasa ini ga guna untuk diterusin jika pikiran gue sendiri ga ke perkuliahan ini. Gue ilang tanpa alasan karena gue cape ngejelasin ke teman-teman sejurusan gue. Alhasil gue cuma curhat ke beberapa teman. Gue pulang dengan segala perspektif jelek dari orang lain. 

GUE GA MASALAH. Yang penting gue bisa akhiri perasaan berkecamuk ini dan melanjuti kehidupan gue. Dan akhirnya gue sampai di penghujung keputusan, gue berhasil lulus di salah satu jurusan yang gue inginkan. Dan sekarang gue sedang menjalani semester pertamanya. Sampai saat ini gue ga ngerasa nyesel dan enjoy dengan perkuliahan ini karena gue mencintainya. 

Gue udah ngeluarin unek-unek gue. Gue cape aja sampe sekarang ada aja pikiran jelek tentang gue. Memang sih ini salah gue ga terus terang sama mereka. Gue udah jelasin ke mereka satu-satu tapi gosip sudah menyebar seperti tetesan tinta di sebaskom susu. Gue ga mampu ngejelasin satu per satu. Dan gue harap tulisan ini mampu menjelaskan semuanya. 

Thankyou bagi elo pada yang nyimak tulisan ini sampai akhir. Pesan gue terutama bagi elo-elo yg masih SMA, jangan korbankan passion mu untuk hal-hal terkait penasaran ataupun gengsi. Tetapkan jurusanmu mulai sekarang, lalu tentukan kampus setelahnya. Bila tidak di kampus yang kamu inginkan, setidaknya satu level di bawah kampus impianmu. Asalkan kualitasnya terjamin, maka gak masalah gak di kampus utamamu. Asalkan jurusannya kamu senengi.

Terima kasih buat Tuhan, orang tua gue, teman-teman curhat gue, terima kasih buat motivasi dan semangat selama ini. Akhirnya gue bisa hidup tenang setenang-tenangnya sekarang. Bahkan saking tenangnya, gue ga peduli dengan masa lalu gue. Rasa damai itu benar-benar kuat efeknya. Lo ga bakal terbebani oleh apapun itu. Thankyou again, salam sukses!!!

Senin, 12 Januari 2015

Mengenal SITH ITB dan Prospek Kerjanya

KENAPA SIH MEMILIH SITH?

Institut Teknologi Bandung memiliki 12 Fakultas/Sekolah. Salah satu fakultas yang ada adalah SITH atau Sekolah Ilmu & Teknologi Hayati. SITH sendiri dibagi atas dua program, yaitu: Sains & Rekayasa.

Mungkin pada heran atau bingung kalo denger kakak tingkatnya itu lulus atau kuliah di jurusan SITH ITB. Pertama, karena di ITB sendiri saat tahun pertama, masih berupa Fakultas/Sekolah. Alasan kedua, karena nama SITH sendiri msh agak tabu terutama di luar Bandung dan Jawa Barat. Apa sih SITH?! Seperti namanya yaitu bertajuk 'Hayati', berarti Fakultas SITH ini disiplin ilmunya tidak jauh-jauh dari ilmu Biologi. Naaahhh, ini sebuah prestasi lho, karena Biologi dan peranakannya (?) dapat berdiri sendiri menjadi sebuah fakultas di ITB. Duluuu, S1 Biologi masih bergabung di fakultas FMIPA. Naahh mulai terpikirkan, kok penting banget jurusan ini berdiri sendiri? :D

Skip. Total ada 5 program studi S1 di SITH, yaitu: Biologi, Mikrobiologi, Rekayasa Hayati, Rekayasa Kehutanan, Rekayasa Pertanian. Dan ada satu jurusan lg yg baru dibuka, yaitu Teknologi Pascapanen (2015).

Perbedaan Sains dan Rekayasa simpel kok. Sains lebih mendalami ilmu biologi secara teori. Sedangkan Rekayasa pengaplikasian dari ilmu biologi itu sendiri (atau biasa disebut teknik). Jadi, lulusan program Sains akan bergelar Sarjana Sains (S.Si), sedangkan lulusan program Rekayasa bergelar Sarjana Teknik (S.T.). FYI, SITH-R itu satu-satunya di Indonesia lho. 

Untuk penjelasan mengenai maksud dan tujuan dibuatnya program-program studi tersebut, kamu bisa membacanya secara lengkap di website usm.itb.ac.id

Nah, blog ini hanya akan membahas prospek kerja dari lulusan SITH secara rinci. Karena kalo kamu cari-cari di website di atas, mungkin prospek yang kamu ketahui secara garis besarnya saja. 

Perlu diketahui, penjelasan di bawah ini adalah kutipan dari kakak-kakak tingkat SITH yang sudah kuliah bersemester lamanya. Dan beberapa prospek yang dijelaskan, telah dikonfirmasi oleh lulusan SITH. Jadiii, cekidot! :D


PROSPEK KERJA LULUSAN SITH - Sains dan SITH - Rekayasa

1. Pertanian dan Kehutanan
Lulusan ITB selalu jadi incaran perusahaaan maupun institusi skala nasional maupun multinasional. Berbekal belajar ilmu hayati dengan dasar kuat, belajar tumbuhan, mikroba, hewan, rekayasa genetik dan lain sbg, itu memudahkan dan mempersenjatai kita dengan modal ilmu yang dapat kita aplikasikan dalam pertanian maupun kehutanan. Kita akan dibekali dgn ilmu teknologi pra-panen, panen, dan pascapanen. Selain itu kita juga akan dibekali dgn pengetahuan pemanfaatan dan teknologi hasil hutan. Contoh perkebunannya adalah PT Astra (kelapa sawit). Menurut spoiler dari Pak Rama (dosen) gaji fresh graduatenya bisa sampai 7 juta/bln.
Relevan: Rekayasa Pertanian, Rekayasa Kehutanan

2. Medis
Menurut beberapa pakar bahwa industri yang nggak bakal ada matinya adalah industri food, feed, health and energy. Nah, sesungguhnya jurusan SITH itu masuk dalam seluruh industri itu. Misal di bidang medis yang tentunya gajinya ga sedikit ya, kita bisa bekerja di industri medis yang merancang alat-alat kedokteran maupun yang menyediakan marker untuk diagnostik. Contoh perusahaan PT Biofarma dan PT BioMerieux( ada di seluruh belahan dunia, dan ada lulusan SITH yang bekerja di sini)
Relevan: Biologi, Mikrobiologi, Rekayasa Hayati

3. Industri Kimia Pupuk
Tentu kita juga belajar tumbuhan baik di SITH-S dan SITH-R ya. Nah dgn bakal tersebut, kita dapat bekerja di Industri kimia pupuk misalnya pupuk urea. Contohnya Pupuk kaltim (dengar2 gajinya ampe 6 jt/bulan)
Relevan: Rekayasa Pertanian, Teknologi Pascapanen, Biologi

4. Industri Pangan
Nggak perlu ditanya lagi, kita bisa jadi quality control disana. Masalah gaji juga nggak usah ditanya. Pasti gedelah. Contoh : PT Indofood, Unilever, dsb
Relevan: Mikrobiologi, Rekayasa Hayati, Rekayasa Pertanian, Teknologi Pascapanen

5. Peternakan dan Tambak
Kita bisa jadi peternak dan petambak ya guys. Inget kita juga akan belajar aquakultur (bagi yang minat). Hal itu sangat menunjang jika kita ingin bergelut dalam dunia tambak.
Relevan: seluruh prodi

6. Pertambangan dan Perminyakan
Kok bisa? Bisa dong. Mengapa? Karena tambang dan pengeboran minyak itu bersifat eksplorasi dan dapat merusak lingkungan, maka dibutuhkan sarjana yang paham betul tentang aspek lingkungan. Siapa lagi kalau bukan SITH ya nggak? Selain itu, di SITH sedang dikembangkan teknologi aplikatif untuk bidang perminyakan mengenai perolehan minyak lanjutan dari sumur yang sudah nggak efisien lagi menggunakan mikroba. Namanya MEOR ( microbial enhanced oil recovery). Tahu sendiri kan gaji anak tambang dan minyak gimana? bisa sampai 15 jt/bulan. Contoh : Chevron, Exxon, Slumberger, Pertamina, dll
Relevan: Rekayasa Kehutanan, Mikrobiologi

7. Industri Bioenergi
Pernah dengar 2025 mix energy plan kan? Nah jadi tahun 2025 nanti negara kita akan berfokus pada pengembangangan energi baru dan terbarukan (renewable). Melihat potensi alam yang betapa kayanya di negeri ini, untuk memenuhi kebutuhan energi kita nantinya kita akan mengonversi biomass jadi bioenergi. Biomass kita yang bersubstrat selulosa itu nggak kehitung lho. Sedangkan cellulosic mass sendiri itu dgn fermentasi bisa jadi bioethanol. Apa aja contohnya substrat selulosa? Alang-alang yang kadang cuma jadi gulma dan mengganggu itu bisa jadi energi guys. hebatkan kita? dengan potensi ini mau disia-siakan? kita kaya akan biomass yang dapat diubah jadi bioetanol, biodisel, biogas, dsb. Kalau kita bisa mendirikan industri itu. Kita tinggal merem aja, banjir duit kita ya ga?
Relevan: seluruh prodi

8. Industri Bioteknologi
Sayang di Indo industri ini belum berkembang. Padahal industri biotek itu biasanya memproduksi enzim dgn rekayasa genetik. Kalian tahu nggak harga enzim berapa? 
Ambil contoh ya, yaitu enzim lipase. Tahu kan fungsi enzim lipase? Nah enzim ini di pasaran internasional pada tahun 2007 itu harga per kilogramnya sampai 30 jt guys. GEDE BANGET GA TUH? terus tahun 2010 harga enzim ini mencapai 2,7 juta/10 gram. Jadi kalau satu kilo berapa??? 270 juta. EBUSYET DAH KAYA BANGET TUH PEMILIK INDUSTRI BIOTEK. TENTU!!!! Nah tapi sayang untuk industri sekarang ini hampir semua menggunakan enzim dgn rekayasa genetik guys. Tapi kita belum punya industri itu (permasalahannya disini). Kita masih mengimpor enzim itu. Contohnya enzim alfa amilase. Enzim ini kita masih mengimpor padahal aplikasi enzim ini dalam medis, makanan, tekstil. Bahkan pati termodifikasi aja hasil dari enzim tsb kita masih ngimpor. Padahal kita tahu bahwa betapa melimpahnya sumber pati di negeri ini, dan keanekaragaman mikrobanya yang luar biasa. Kita berharap lulusan SITH baik S maupun R ada yang berinisiatif mendirikan industri ini. Sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan industri kita dan menekan biaya impor! Anyway lulusan SITH bisa terbang ke luar negeri dan berkecimpung dalam industri ini, hebat bukan?
Relevan: seluruh prodi
Sangat relevan: Mikrobiologi, Rekayasa Hayati, Biologi

9. Lembaga Penelitian
Banyak banget, contohnya: LIPI, Lembaga Molekular Eijkman, Mochtar Riyadi Institute ( institue pengobatan cancer berbasis nanoteknologi di Indonesia). Dan lulusan ITB semacam wajib di prospek ini.

10. Dosen
Pastinya ini hal wajib bagi lulusan ITB. Apalagi untuk SITH - Program Rekayasa, karena jurusannya baru dan hanya ada di ITB, maka lulusannya dicari untuk mengembangkan ilmu-ilmu di dalamnya. Dan pada tau ga sih, sekarang ini eranya biologi? Coba deh kamu cari2 info kok bisa zaman sekarang itu eranya biologi. Makanya ITB berani buka prodi baru terutama di bidang rekayasanya. Untuk apa? Untuk menjawab segala permasalahan ini. Tau sendiri dong gaji dosen berapa, apalagi lulusan ITB, ya dipake.

11 Wirausaha
Di sini nih, lulusan ITB mampu membuka usaha sendiri sesuai bidangnya. Ikatan alumni yang kuat membuat lulusannya lancar dalam bidang ini. Bermodal kreasi, niat, dan semangat bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain juga. Bisa usaha dr mikroba atau tumbuhan yg direkayasa kemudian diaplikasikan dalam sebuah bio-produk maupun energi yang berguna bagi kehidupan manusia dan berkelanjutan.

12. Institusi Pemerintahan
Udah tau lah ya, di bagian kementrian lingkungan hidup, kementrian pertanian, kementrian kehutanan, dll

Dan masihhh banyak lagi. Jadi, tidak perlu takut untuk bergabung dengan SITH ITB, baik program Sains maupun Rekayasanya. Banyak bukan? Semoga bermanfaat dan dapat mencerahkan pandangan teman-teman sekalian. Sekali lagi, ini info yang saya dapatkan dari kakak tingkat yang sudah mendapat pencerahan dari dekan, dosen, dan para lulusan SITH. Jika ada koreksi maupun tambahan, feel free untuk meninggalkan komentar di bawah. Saya juga baru Tahun Pertama TPB SITH-R :) 

Tunggu apa lagi, mantapkan niatmu, dan bergabunglah dengan SITH ITB!!! :DD